Langsung ke konten utama

Day 12 : Teruntuk Lelakiku Kelak

FOTO : Nova Eliza

Teruntuk lelakiku kelak, baca baik-baik yaa

Perempuan adalah anak-anak yang tak pernah dewasa. Setua apapun usianya, seorang perempuan selalu ingin dianggap seperti anak-anak. Senantiasa manja dan setiap waktu memerlukan perhatian.  Jadi kepada laki-laki, bersabarlah atas ngambeknya, atas cemberutnya, atas marahnya, atas mood swingnya dan sikapnya yang kadang berlebihan.

Jadilah laki-laki yang selalu mencintai, menghargai, dan melindungi wanitanya, yang tidak suka mengumbar janji-janji tapi berkomitmen memberi bukti. Sejatinya, pertama kamu akan menikahi seorang manusia (biasa), sudah seharusnya kamu bisa menerima setiap kekurangan yang ada.  Kedua kamu menikahi seorang perempuan, sudah sepantasnya kamu perlakukan dia dengan kasih sayang dan kelembutan. Ketiga sadarilah, wanitamu seorang Hamba Allah yang mungkin bisa berbuat salah, sudah kewajibanmulah mengingatkan agar tidak masuk dalam lubang kekhilafan.

Meskipun sedikit rumit, tapi hati, jiwa, dan raga seorang wanita selalu ada untuk lelaki yang ia cinta. Maka sempatkanlah aku di waktu sibukmu, jadikan aku sebagai rumah, tempat berbagi dan berkeluh kesah. Luangkan sedikit waktumu untuk sekedar mendengar cerita kusamku hari itu. Dunia ini terlalu luas dan waktu berputar begitu cepat, izinkan aku menemanimu untuk keduanya. Waktu sedih itu akan banyak, waktu bahagia pun juga banyak, izinkan aku untuk berada diantara keduanya. Saling menemani disetiap situasi bisa menjadi penguat disaat diri sudah tak lagi mampu berdiri. Saling mengenggam dan memberi semangat bisa menjadi obat hati yang sudah tak lagi kuat menghadapi.

Karena sudah fitrahnya yang terbaik akan selalu kalah dengan yang selalu ada, tapi aku ingin menjadi keduanya. Jadi, bantu aku untuk bisa sampai kesana, karena aku tak butuh orang yang sempurna, cukup yang membuatku bahagia dan menjadikan aku satu-satunya. Jangan mudah pergi ya hanya karena menemukan sesuatu yang terlihat lebih indah lagi. 

Jangan mendua juga, berdua aja cukup. Cukup sekian dan terima kasih :)

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamunya laki-laki bukan? wkwkkw

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jodohmu Tidak Akan Salah Alamat

Foto : 03.03.21 | InFrame Story Jodohmu tidak akan salah alamat. Berkali-kali kita mengatakan bukan maka akan tetap kembali jika memang itu tujuannya, berulang kali kita menolaknya maka akan tetap ada dihadapan jika memang dia orangnya. Berusaha sekeras mungkin untuk berbalik akan tetap bertatap jika memang kesana arahnya. Jodoh rahasia Allah yang kita tidak sangka-sangka kapan datangnya. InshaAllah akan baik jika itu pilihan-Nya. Karena Cinta tidak bisa memilih kepada siapa ia akan jatuh, di mana ia akan berlabuh, tapi cinta akan tahu kemana ia akan berteduh. Meski telah pergi jauh tetap akan kembali utuh dalam peluk. Itulah cinta, ada yang sengaja dipertemukan namun tak bisa dipersatukan. Ada yang sementara ditakdirkan hanya untuk belajar saling mengikhlaskan, ada yang tanpa jadian langsung sah di pernikahan. Semua itu adalah proses yang Allah berikan sebagai pembelajaran untuk menuju kebahagiaan. We just need to trust it! Meski sebelumnya pernah terjatuh, sejatuh-jatuhnya. Pernah te

Kenali Gejala Stunting Sejak Dini

Stunting (tubuh pendek) Foto: ciri-ciri Stunting/ created: Nova Eliza Orang tua harus mengenal  gejala stunting   pada anak. Kondisi gagal tumbuh pada   anak balita   akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan disebut stunting pada anak. Ciri-ciri stunting pada anak   dapat dilihat dari pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu tinggi badan yang lebih pendek dari anak-anak seusianya, pada usia 8-10 tahun anak akan menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan   eye contact (kontak mata).   Performanya menjadi buruk pada tes perhatian dan memori belajar. Jika pertumbuhan melambat, tanda pubertas terlambat, pertumbuhan gigi terlambat, dan wajah tampak lebih muda dari usianya juga merupakan ciri-ciri    stunting pada anak . Anak stunting yang terjadi di Indonesia tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40% tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi, walaupun angkanya s

Ketahui Faktor-Faktor Penyebab Stunting

Penyebab Stunting ! Foto: penyebab Stunting/ created: Nova Eliza Banyak faktor menyebabkan terjadinya keadaan stunting pada anak. Faktor tersebut bisa berasal dari diri anak itu sendiri maupun dari luar diri anak tersebut. Penyebab langsungnya adalah asupan gizi dan adanya penyakit infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah ketersediaan pangan, status gizi ibu saat hamil, kelahiran bayi, pola asuh, sanitasi lingkungan, pelayanan kesehatan, faktor budaya, ekonomi dan masih banyak lagi faktor lainnya. Faktor Langsung 1. Asupan Gizi Balita Asupan  gizi  yang  adekuat  sangat  diperlukan  untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh balita. Masa kritis ini merupakan masa saat balita akan mengalami tumbuh kembang dan tumbuh kejar. Balita yang mengalami kekurangan gizi sebelumnya masih dapat diperbaiki dengan asupan yang baik sehingga dapat melakukan tumbuh kejar sesuai dengan perkembangannya. Namun apabila intervensinya terlambat balita tidak akan dapat mengejar keterlambatan pertumbu